Skip to main content

Primagama Dilengkapi Tes Bakat dan Potensi

BATAM CENTER-Dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa Primagama merupakan satu-satunya Bimbingan Belajar (Bimbel) yang fokus dan total dalam mengabdi di dunia pendidikan, Primagama pun telah menjalin kerja sama dengan Comcare International PTE. LTD, Singapore. Salah satu fasilitas unggulan Primagama yaitu Tes Dermatoglyphic Multiple Intelligent (DMI) merupakan pendekatan baru dalam melihat potensi bakat seseorang melalui Metode Analisis Sidik Jari (Fingerprint Test).

"Primagama merupakan satu-satunya bimbel yang dilengkapi dengan DMI ini," ujar Teddy Ngangi, S.Psi, selaku Konsultan dan Trainer di Primagama Batam Center, Kompleks Citra Indah, Kota Batam, kepada Haluan Kepri, Selasa (19/4) kemarin.

Ia menambahkan, melalui DMI Assesment akan diketahui bakat dan potensi anak didik lebih awal. Dengan terdeteksinya potensi bakat bawaan seseorang maka akan lebih terarah dan lebih percaya diri dalam memenuhi pilihan studi maupun karir ke depannya. Seseorang tak lagi terjebak dalam mengambil keputusan 'try & error' yang tentunya akan membawa pada suatu konsekuensi logis berupa pengeluaran yang tidak sedikit.

"Sehingga tak lagi salah berinvestasi. Tak lagi rugi waktu, uang, tenaga, dan sebagainya," ungkap Teddy.

Ia melanjutkan, keunggulan DMI dapat mendeteksi delapan jenis potensi diri dalam satu buku Assesment report terdiri dari delapan tes. Kedelapan tes tersebut mencakup, mendeteksi kemampuan otak kanan dan otak kiri lengkap dengan aspek-aspek yang khas dan fungsi-fungsinya. Selanjutnya mendeteksi keunggulan dan kelemahan delapan aspek Multiple Intelligence, meliputi kemampuan Intelligence Quotient (IQ), kemampuan Emotional Spiritual Quotient (ESQ), kemampuan Creativity Quotinet (CQ), serta kemampuan Adversity Quotient (AQ).

Selanjutnya, tambah Teddy, ada tes Driven Mode, mengukur tinggi rendahnya dorongan emosi, temperamen, motivasi, daya juang, tekad, dan obsesi. Tes berikutnya meliputi Modalitas Learning Style atau gaya belajar anak didik, dilanjutkan dengan tes Learning Sensivity atau sensivitas daya tangkap belajar, tes Character Communication atau bagaimana berkomunikasi yang efektif dengan orang lain. Kemudian disusul dengan tes proyeksi berkarir yangs sesuai dengan bakat dan minat serta tes bagaimana gaya manajemen bekerja dan nilai etos kerja dalam organisasi atau team work.

"Semua kategori tersebut akan dites kepada setiap siswa di Primagama dan tentu saja akan membantu orang tua siswa. Sehingga kesalahan menyekolahkan anak tak terulang kembali. Karena masih ada anak yang sekolah pada jurusan yang tidak diminati," ujar Teddy.

Comments

Popular posts from this blog

Jakarta Undercover, Seksualitas Membabi Buta Orang-orang Ibu Kota Negara

Judul : Jakarta Undercover 3 Jilid (Sex 'n the city, Karnaval Malam, Forbidden City) Pengarang : Moammar Emka Penerbit : GagasMedia Tebal : 488/394/382 halaman Cetakan : 2005/2003/2006 Harga : Mohon konfirmasi ke penerbit Resensiator : Adek Risma Dedees, penikmat buku Jakarta Undercover, buku yang membuat geger Tanah Air beberapa tahun silam, pantas diacungi empat jempol, jika dua jempol masih kurang. Buku ini menyuguhkan beragam peristiwa dan cerita malam yang kebanyakan membuat kita ternganga tak percaya. Kebiasaan atau budaya orang-orang malam Jakarta yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Ini bukan perihal percaya atau tidak, namun merupakan tamparan fenomena dari kemajuan itu sendiri. Menurut pengakuan penulis dalam bukunya, Moammar Emka (ME), yang seorang jurnalis di beberapa media lokal Ibu Kota, tentu saja cerita ini didapatkan tidak jauh-jauh dari pergulatan kegiatan liputannya sehari-hari. Tidak kurang enam tahun menekuni dunia tulis menulis, ME pun menelurkan ber...

Gilby Mohammad

Kado Setelah Ujian Skripsi

Tak terasa sudah lebih tiga tahun menggeluti Program Studi Sastra Indonesia di salah satu kampus negeri kota Padang ini. Pada hari itu, Rabu, 20 Juli 2011, sekitar pukul 08.00 waktu setempat, saya mulai mempertanggungjawabkan tugas akhir atau skripsi yang saya buat di depan para penguji, baik yang bergelar professor, doctor, dan seterusnya. Memakan waktu sekitar 2 jam, saya mati-matian mempertahankan teori dan interpretasi saya mengenai gender dan feminisme di depan penguji. Alhamdulillah, saya dinyatakan lulus oleh professor yang membimbing tugas akhir saya di kampus. Sebelumnya, Selasa malam, saya menerima pesan pendek dari Panitia Lomba Menulis tentang Bung Hatta yang diadakan oleh Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi sekitar sebulan lalu, Juni 2011. Isi pesan itu, saya disuruh mengecek siapa saja yang beruntung menang dalam perlombaan tersebut, ada yang terpampang di home page nya ataupun terpampang di Harian Umum Singgalang pada Rabu itu. Ya, karena cukup sibuk memper...