Skip to main content

Pelaku UKM Keluhkan Pemadaman Listrik


BATAM- Pemadaman listrik yang terjadi selama enam jam di Kota Batam, Minggu (10/4) lalu, menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Omzet penjualan menurun dan jika tak hati-hati, tak jarang pula terjadi pencurian barang dagangan.

Hal ini diungkapkan Rosmiati, 31 tahun, penjual pisang segar di Pasar Induk Sei Jodoh, Kota Batam. Ia menyesalkan terjadinya pemadaman listrik yang menyebabkan penjualan menurun.

"Sudah beberapa hari ini penjualan sepi dan banyak pisang yang busuk. Rugi lagi kami Dik," keluhnya kepada Haluan Kepri, Selasa (12/4) siang lalu.

Bagi Rosmiati, keberadaan listrik sangat utama bagi usahanya. Listrik ikut serta mengamankan usahanya yang terletak di pinggir jalan. Usaha pisang segar ini kerap buka selama 24 jam karena ramainya pembeli yang singgah di sana. Pembeli pisang segar tidak hanya datang dari Kota Batam, tetapi juga dari luar Kota Batam.

"Makanya listrik menjadi kebutuhan pokok usaha kami," terangnya.

Tidak hanya Rosmiati, A Ling, penjual alat-alat elektronik rumah tangga di Plasa Samarinda, Sei Jodoh, Kota Batam mengeluhkan hal yang sama.

Menurutnya, kebutuhan listrik di pusat perbelanjaan tersebut sangat penting. Ketika pemadaman listrik terjadi, ia dan beberapa karyawannya kalang kabut mengamankan barang-barang dagangan yang masih berjejeran di antara pengunjung di plasa tersebut.

Hal yang sama juga terjadi di salah satu penjual pakaian di Plasa Avava, Sei Jodoh, Kota Batam. Seorang pramuniaga mengatakan, ketika arus listrik terhenti ia dan beberapa rekan kerjanya siaga di pintu masuk dan lebih ekstra mengamankan barang-barang dagangan.

"Untung tidak ada yang hilang. Kami selalu memantau barang-barang dan pengunjung," ujarnya.

Ketika arus listrik padam, tambah A Ling, penjualan yang ia dapatkan berkurang karena pembeli tak ada yang datang ke plasa tersebut.

"Siapa yang mau datang ke tempat gelap-gelap begini," ujarnya sambil tertawa.

Baik Rosmiati maupun A Ling sama-sama mengharapkan keberadaan listrik sebagai penunjang perekonomian keluarga mereka. Mereka mengharapkan PLN selalu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Batam dan sekitarnya.

"Jangan mati-mati hidup, kami pun bisa mati," kata Rosmiati.

Comments

Popular posts from this blog

Jakarta Undercover, Seksualitas Membabi Buta Orang-orang Ibu Kota Negara

Judul : Jakarta Undercover 3 Jilid (Sex 'n the city, Karnaval Malam, Forbidden City) Pengarang : Moammar Emka Penerbit : GagasMedia Tebal : 488/394/382 halaman Cetakan : 2005/2003/2006 Harga : Mohon konfirmasi ke penerbit Resensiator : Adek Risma Dedees, penikmat buku Jakarta Undercover, buku yang membuat geger Tanah Air beberapa tahun silam, pantas diacungi empat jempol, jika dua jempol masih kurang. Buku ini menyuguhkan beragam peristiwa dan cerita malam yang kebanyakan membuat kita ternganga tak percaya. Kebiasaan atau budaya orang-orang malam Jakarta yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Ini bukan perihal percaya atau tidak, namun merupakan tamparan fenomena dari kemajuan itu sendiri. Menurut pengakuan penulis dalam bukunya, Moammar Emka (ME), yang seorang jurnalis di beberapa media lokal Ibu Kota, tentu saja cerita ini didapatkan tidak jauh-jauh dari pergulatan kegiatan liputannya sehari-hari. Tidak kurang enam tahun menekuni dunia tulis menulis, ME pun menelurkan ber...

Kado Setelah Ujian Skripsi

Tak terasa sudah lebih tiga tahun menggeluti Program Studi Sastra Indonesia di salah satu kampus negeri kota Padang ini. Pada hari itu, Rabu, 20 Juli 2011, sekitar pukul 08.00 waktu setempat, saya mulai mempertanggungjawabkan tugas akhir atau skripsi yang saya buat di depan para penguji, baik yang bergelar professor, doctor, dan seterusnya. Memakan waktu sekitar 2 jam, saya mati-matian mempertahankan teori dan interpretasi saya mengenai gender dan feminisme di depan penguji. Alhamdulillah, saya dinyatakan lulus oleh professor yang membimbing tugas akhir saya di kampus. Sebelumnya, Selasa malam, saya menerima pesan pendek dari Panitia Lomba Menulis tentang Bung Hatta yang diadakan oleh Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi sekitar sebulan lalu, Juni 2011. Isi pesan itu, saya disuruh mengecek siapa saja yang beruntung menang dalam perlombaan tersebut, ada yang terpampang di home page nya ataupun terpampang di Harian Umum Singgalang pada Rabu itu. Ya, karena cukup sibuk memper...

Gilby Mohammad