Skip to main content

Kala Bank Nagari sebagai Mitra Mahasiswa


Bank Pembangunan Daerah atau Bank Nagari selaku mitra kerja Universitas Negeri Padang (UNP) selalu mendukung agenda pengembangan perguruan tinggi ini. Bank Nagari berkomitmen memajukan UNP dengan meningkatkan pelayanan dari aspek perbankan, baik bagi pegawai maupun mahasiswa di kampus tersebut. Hal ini diungkapkan Nurhayani, SE, selaku kepala Cabang Pembantu Bank Nagari di UNP, Kamis (24/3) lalu di ruangannya.

Sebagai mitra kerja di perguruan tinggi, Bank Nagari memberikan kemudahan bagi mahasiswa. Kemudahan itu terlihat dari biaya administrasi yang dikenakan kepada nasabah (mahasiswa_red) hanya sebesar Rp 250 per bulan.

"Kalau nasabah umum sebesar Rp 5.000. Jauh lebih murah kan?" ujar Mami, panggilan akrab Nurhayani.

Selama ini Bank Nagari hanya memiliki dua pelayanan bagi mahasiswa, yakni proses pembayaran SPP secara manual dan menjadikan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) sebagai Kartu ATM. Namun, mulai Mei depan Bank Nagari akan merintis pelayanan SMS Banking bagi mahasiswa untuk memudahkan proses pembayaran SPP maupun tranksaksi lainnya.

"Insya Allah Juni tahun ini Bank Nagari akan launching SMS Banking," pungkasnya.

Tidak hanya itu, dalam segi pengamanan pun Bank Nagari semakin memperkuat sistem pengamanan di kampus. Menurut Mami, Bank Nagari bekerja sama dan selalu berkoordinasi dengan Satuan Pengaman UNP untuk mengamankan Bank Nagari serta UNP sendiri.

"Kami (Bank Nagari_red) juga langsung berkoordinasi dengan Polisi Sektor Padang Utara dalam peningkatan pengamanan," jelasnya.

Walaupun demikian, Mami masih menyayangkan sikap mahasiswa yang kurang antusias menyambut peningkatan pelayanan yang diberikan Bank Nagari. Salah satunya, pembayaran SPP Online via KTM. Bank Nagari pun mencoba memberikan sosialisasi serta edukasi penggunaan KTM dalam pembayaran SPP bagi mahasiswa.

"Hingga saat ini masih ada mahasiswa yang ngotot jauh-jauh datang dari kampung hanya untuk membayar SPP ke Padang. Padahal sudah bisa transfer via KTM lho," kata Mami.

Ia menghimbau mahasiswa agar mampu menggunakan jasa pelayanan yang telah disediakan Bank Nagari. UNP dan Bank Nagari telah berinvestasi milyaran rupiah untuk memajukan dan memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa. Mahasiswa jangan sampai kehilangan fasilitas hanya karena mahasiswa tidak mengerti cara kerja atau penggunaan jasa pelayanan yang telah disediakan Bank Nagari dan UNP.

"Mahasiswa jangan abaikan itu. Jika tak tahu silahkan bertanya atau hubungi Bank Nagari. Kami buka 24 jam via telepon," ujarnya.


Comments

Popular posts from this blog

Jakarta Undercover, Seksualitas Membabi Buta Orang-orang Ibu Kota Negara

Judul : Jakarta Undercover 3 Jilid (Sex 'n the city, Karnaval Malam, Forbidden City) Pengarang : Moammar Emka Penerbit : GagasMedia Tebal : 488/394/382 halaman Cetakan : 2005/2003/2006 Harga : Mohon konfirmasi ke penerbit Resensiator : Adek Risma Dedees, penikmat buku Jakarta Undercover, buku yang membuat geger Tanah Air beberapa tahun silam, pantas diacungi empat jempol, jika dua jempol masih kurang. Buku ini menyuguhkan beragam peristiwa dan cerita malam yang kebanyakan membuat kita ternganga tak percaya. Kebiasaan atau budaya orang-orang malam Jakarta yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Ini bukan perihal percaya atau tidak, namun merupakan tamparan fenomena dari kemajuan itu sendiri. Menurut pengakuan penulis dalam bukunya, Moammar Emka (ME), yang seorang jurnalis di beberapa media lokal Ibu Kota, tentu saja cerita ini didapatkan tidak jauh-jauh dari pergulatan kegiatan liputannya sehari-hari. Tidak kurang enam tahun menekuni dunia tulis menulis, ME pun menelurkan ber...

Kado Setelah Ujian Skripsi

Tak terasa sudah lebih tiga tahun menggeluti Program Studi Sastra Indonesia di salah satu kampus negeri kota Padang ini. Pada hari itu, Rabu, 20 Juli 2011, sekitar pukul 08.00 waktu setempat, saya mulai mempertanggungjawabkan tugas akhir atau skripsi yang saya buat di depan para penguji, baik yang bergelar professor, doctor, dan seterusnya. Memakan waktu sekitar 2 jam, saya mati-matian mempertahankan teori dan interpretasi saya mengenai gender dan feminisme di depan penguji. Alhamdulillah, saya dinyatakan lulus oleh professor yang membimbing tugas akhir saya di kampus. Sebelumnya, Selasa malam, saya menerima pesan pendek dari Panitia Lomba Menulis tentang Bung Hatta yang diadakan oleh Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi sekitar sebulan lalu, Juni 2011. Isi pesan itu, saya disuruh mengecek siapa saja yang beruntung menang dalam perlombaan tersebut, ada yang terpampang di home page nya ataupun terpampang di Harian Umum Singgalang pada Rabu itu. Ya, karena cukup sibuk memper...

Gilby Mohammad