Skip to main content

Selaraskan Kualitas SDM dengan Akhlak Mulia

Rencana strategis (renstra) Politeknik Negeri Padang (PNP) awal tahun2011 hingga 2014 kelak selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik staf pengajar maupun mahasiswa, PNP ini pun mencoba melebarkan sayap, menjalin kerja sama hingga ke negara luar sebagai bentuk komitmen menjadikan PNP sebagai politeknik bergengsi baik dalam negeri maupun luar negeri. Berbagai kerja sama pun dibangun tidak hanya dengan sesama politeknik ataupun universitas, dengan berbagai perusahaan serta industri-industri pun semakin ditingkatkan. Hal ini disampaikan Direktur PNP, Aidil Zamri, MT, di sela-sela aktivitasnya di PNP, Selasa (1/3) siang lalu di ruangannya.

Menurut Aidil, baru-baru ini PNP telah menjalin kerja sama dengan dua universitas di Malaysia serta beberapa industri di Pulau Batam dan Kalimantan. Tak ketinggalan, dalam negeri pun PNP juga telah bekerja sama dengan PT. PLN, Telkom, Trakindo, dan lainnya. Kerja sama PNP dengan berbagai pihak terjalin dalam beberapa bentuk. Ada yang berbentuk pertukaran mahasiswa (students exchange), penelitian bersama dosen, dan berbagai kegiatan yang menitikberatkan kepada diskusi dan penambahan ilmu. “Tak jarang PNP menghadirkan dosen tamu dari beberapa perusahaan,” tambahnya.

Aidil menambahkan, seiring waktu mahasiswa PNP semakin banyak. Kelengkapan sarana dan prasarana pun menjadi perhatian utama bagi PNP. Hampir setiap tahun PNP memperbaiki, mengganti, serta membangun sarana dan prasarana yang telah rusak atau tak layak pakai. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran mahasiswa semakin berkualitas. “Kualitas output selalu menjadi perhatian utama,” ungkapnya.

Lulusan PNP yang kelak harus siap bekerja diberbagai perusahaan atau industri, menurut Aidil juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik serta berkarakter yang kuat. Mahasiswa harus memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi dengan lingkungan dimana mereka bekerja. “Dan yang paling penting adalah kedisiplinan,” tegasnya. Untuk itu, PNP menyediakan berbagai sarana dan prasarana bagi mahasiswa berkreatifitas dan menjalin kerja sama dalam sebuah tim. “Dengan berorganisasi mereka bisa mengatur diri dan orang lain dengan baik,” tutupnya.

Comments

Popular posts from this blog

Jakarta Undercover, Seksualitas Membabi Buta Orang-orang Ibu Kota Negara

Judul : Jakarta Undercover 3 Jilid (Sex 'n the city, Karnaval Malam, Forbidden City) Pengarang : Moammar Emka Penerbit : GagasMedia Tebal : 488/394/382 halaman Cetakan : 2005/2003/2006 Harga : Mohon konfirmasi ke penerbit Resensiator : Adek Risma Dedees, penikmat buku Jakarta Undercover, buku yang membuat geger Tanah Air beberapa tahun silam, pantas diacungi empat jempol, jika dua jempol masih kurang. Buku ini menyuguhkan beragam peristiwa dan cerita malam yang kebanyakan membuat kita ternganga tak percaya. Kebiasaan atau budaya orang-orang malam Jakarta yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Ini bukan perihal percaya atau tidak, namun merupakan tamparan fenomena dari kemajuan itu sendiri. Menurut pengakuan penulis dalam bukunya, Moammar Emka (ME), yang seorang jurnalis di beberapa media lokal Ibu Kota, tentu saja cerita ini didapatkan tidak jauh-jauh dari pergulatan kegiatan liputannya sehari-hari. Tidak kurang enam tahun menekuni dunia tulis menulis, ME pun menelurkan ber...

Kado Setelah Ujian Skripsi

Tak terasa sudah lebih tiga tahun menggeluti Program Studi Sastra Indonesia di salah satu kampus negeri kota Padang ini. Pada hari itu, Rabu, 20 Juli 2011, sekitar pukul 08.00 waktu setempat, saya mulai mempertanggungjawabkan tugas akhir atau skripsi yang saya buat di depan para penguji, baik yang bergelar professor, doctor, dan seterusnya. Memakan waktu sekitar 2 jam, saya mati-matian mempertahankan teori dan interpretasi saya mengenai gender dan feminisme di depan penguji. Alhamdulillah, saya dinyatakan lulus oleh professor yang membimbing tugas akhir saya di kampus. Sebelumnya, Selasa malam, saya menerima pesan pendek dari Panitia Lomba Menulis tentang Bung Hatta yang diadakan oleh Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi sekitar sebulan lalu, Juni 2011. Isi pesan itu, saya disuruh mengecek siapa saja yang beruntung menang dalam perlombaan tersebut, ada yang terpampang di home page nya ataupun terpampang di Harian Umum Singgalang pada Rabu itu. Ya, karena cukup sibuk memper...

Gilby Mohammad