Skip to main content

Ilmu Lain di Luar Bangku Sekolah


Judul : Sekolah Sambil Berpetualang
Penulis : Rahul Alvares
Penerjemah : A. Rachmatullah
Penerbit : ONCOR Semesta Ilmu
Tebal : viii + 156 halaman
Cetakan : Pertama, 2010
Harga : Rp 35.000,-



Tak mudah mengambil keputusan setelah tamat Sekolah Menengah Atas berpetualang ke daerah-daerah lain yang belum diketahui. Apalagi jika hal ini dilakukan oleh seorang bocah belasan yang tindak tanduknya masih harus dipantau oleh kedua orang tua. Tapi siapa sangka bocah dari salah satu daerah di India, dalam usia 16 tahun memutuskan berpetualang ke daerah-daerah yang belum pernah dilaluinya selama dua belas bulan kemudian.
Bagi si bocah, memperoleh pengetahuan tidak hanya di bangku sekolah. Ia bisa mendapatkan ilmu lebih banyak dan rinci dengan langsung turun ke tempat-tempat dimana ia bisa belajar. Untuk memenuhi keinginan dan hasrat itu ia tak segan-segan dan tak takut untuk hidup menumpang dan makan seadanya kepada orang yang baru ia kenal. Menjadi pesuruh di sebuha toko aquarium, menjadi profesi pertama yang ia lakoni sebelum deretan petualang yang mengasyikkan sambung-menyambung dalam perjalanannya kelak.
Buku ini memang kisah petualang penulis yang dituangkan dalam bentuk kisah-kisah lucu dan bermanfaat selama ia berpetualang ketika tamat sekolah dulu. Berbekal restu dan persediaan seadanya dari orang tua, penulis mulai menjelajah berbagai daerah dengan latar sosial dan keadaan alam yang unik pula.
Selama berpetualang, penulis belajar bagaimana membuat dan memperbaiki aquarium, mengemas pupuk kompos, berteman dengan ular, belajar bertani, membiakkan cacing tanah, serta pengalaman lainnya. Si bocah tidak hanya banyak mengenal ilmu pengetahuan, tetapi ia semakin mudah akrab dengan orang-orang atau keluarga yang sudi menampungnya selama menjalani petualangan ke daerah-daerah atau ke kampus-kampus yang berbeda.
Buku ini adalah sederetan kisah menarik dan penuh pengetahuan dari penulis. Dalam usia mudanya penulis selain berani berpetualang sendiri, ia juga menuliskan kemudian mengirimkan tulisan tersebut ke media massa untuk di baca oleh khalayak ramai sebagai penambah ilmu. Berbagai pengalaman ia dapati, seperti mengenal berbagai macam ular, bagaimana cara mengobati jika di gigit ular, atau pengalaman makan cacing dan kecoak sebagai hasil dari pembiakan sendiri.
Kumpulan kisah Rahul menyajikan cerita dan pesan tersendiri bagi remaja atau generasi muda untuk mampu hidup mandiri dengan segala keterampilan yang didapat, bisa dikatakan sejak dini. Rahul tak bisa mengatur keuangannya, namun setelah melakukan petualang dengan duit pas-pasan dari orang tua, ia harus mampu mengatur pengeluaran dan pendapatan agar tak kelaparan di tengah perjalanan. Selain itu, ia bukannya tak mendapati kendala selama melakukan petualangan, namun ia harus mampu mengatasi dan meminimalisir semua akibat itu sebelum merugikan dan mencelakai dirinya sendiri. Inilah pola berpikir dan bertindak yang harus dimiliki oleh setiap anak muda jika ingin sukses dan tentunya harus cerdas.
Selain menyuguhkan kisah-kisah menarik, buku ini juga mengajarkan kepada kita betapa pentingnya mencintai alam dan selalu menjaga keseimbangan ekosisten yang ada di alam untuk kehidupan mendatang. Sebuah kisah yang penuh ekspresi kecintaan terhadap bumi dan seisinya dari seorang anak muda di daerah kecil di India sana.

Comments

Popular posts from this blog

Jakarta Undercover, Seksualitas Membabi Buta Orang-orang Ibu Kota Negara

Judul : Jakarta Undercover 3 Jilid (Sex 'n the city, Karnaval Malam, Forbidden City) Pengarang : Moammar Emka Penerbit : GagasMedia Tebal : 488/394/382 halaman Cetakan : 2005/2003/2006 Harga : Mohon konfirmasi ke penerbit Resensiator : Adek Risma Dedees, penikmat buku Jakarta Undercover, buku yang membuat geger Tanah Air beberapa tahun silam, pantas diacungi empat jempol, jika dua jempol masih kurang. Buku ini menyuguhkan beragam peristiwa dan cerita malam yang kebanyakan membuat kita ternganga tak percaya. Kebiasaan atau budaya orang-orang malam Jakarta yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Ini bukan perihal percaya atau tidak, namun merupakan tamparan fenomena dari kemajuan itu sendiri. Menurut pengakuan penulis dalam bukunya, Moammar Emka (ME), yang seorang jurnalis di beberapa media lokal Ibu Kota, tentu saja cerita ini didapatkan tidak jauh-jauh dari pergulatan kegiatan liputannya sehari-hari. Tidak kurang enam tahun menekuni dunia tulis menulis, ME pun menelurkan ber...

Gangnam Style dalam Perspektif Konstruksi Identitas

KETIKA Britney Spears diajari berGangnam Style ria oleh Psy, sedetik kemudian tarian menunggang kuda ini menjadi tren baru dan memecah rekor baru di YouTube. Guinness World Records menganugerahi sebagai video yang paling banyak dilihat yakni 200 juta kali dalam tiga bulan. Sebuah pencapaian yang tak diduga sebelumnya, begitu kira-kira kata Dan Barrett. Park Jae Sang pun mendapat nama dan melimpah job baik di Asia maupun di Amerika Serikat. Google dengan jejaring luasnya bercerita jika horse dance ini adalah sindiran kepada anak muda Korea yang tergila-gila memperganteng, mempercantik, memperlangsing, dan mempertirus tubuh dan wajah sebagai ‘syarat utama’ penampilan dan pergaulan di negeri itu. Tak ketinggalan juga mengkritik gaya hidup yang cenderung high class serta selalu mengejar kesempurnaan. Di kawasan elit Gangnam inilah anak muda dan masyarakat Korea bertemu dengan rumah-rumah bedah, salon kecantikan, serta starbuck-starbuck ala Korea. Psy mengkritik –mungkin tepatnya mela...

[Hari Pejuang Perempuan] Kepada Amak dan Perempuan Pekerja yang Dibentak

April ini, seperti April yang lalu, selalu ada kegiatan, diskusi, acara, dan tulisan di sana-sini menghiasi langit perempuan di negara Indopahit. Warga negara ini, hanya sebagian, merayakan hari pejuang perempuan yang dikenal dengan Hari R.A Kartini. Ini hari khusus mengingatkan akan perjuangan beliau dan kawan-kawan perempuan di pulau manapun di Tanah Air, untuk perempuan yang (pernah) tertindas dan kaum minoritas, sebutlah begitu. Saya pun, seperti dipaksa untuk ikut serta merayakan hari ini walau hanya dengan berkata-kata, yang kadang omong kosong, dengan tulisan di blog tercinta. Apalah yang akan saya bagi, selain cas cis cus saya. Karena, sangat dilarang bukan membagi-bagikan uang gaib dengan motif yang gaib pula di negeri seribu satu genderuwo ini. Tulisan ini tentu tidak hanya ditujukan kepada Amak saya dan perempuan pekerja saja. Jauh lebih penting tulisan ini ditujukan kepada pembaca yang telah sudi mampir dan rela mengobrak-abrik blog lusuh ini. Saya, selalu berangan-...