Sajak Adek Risma Dedees
Cerita setangkai mawar putih dan kekalutan
Deretan pagar bonsai
Luruhkan hatimu ketika laluinya
Tiga ramadhan lalu, kau masih bersamaku
Hiasai pelupuk matamu nan sayu
Ah, kau begitu putih
Tuk sebuah pengorbanan
Jangankan tangis, matamu tak berbisik lagi
Tangan ini, eluskan jenggot bonsai itu pada wajahku
Tiga ramadhan lalu, kau masih bersamaku
Derai tawa, temani bibirmu
Ya, kau begitu putih
Tuk sebuah pengorbanan
Tinggal kampung ini, ketika kau belakangiku
Dan si putih ini, merbaknya merona lagi
Cekal tenggorokanku pagi itu
Namun roda tak mungkin kuhentikan berputar
Ah, biarlah
Mati pun aku tlah sendiri
Lepaskan
Berat, ikhlasnya
Lemah, bisikannya
Kau jajari keretamu dengan ku
Kau kadokan sebuah senyuman iringi jalanku
Satu, dua, tiga lamanya
Ku mulai enggan bawa keretaku karena kau, bersamamu
Ku lepaskan tawaku karena kau, sambutanmu
Empat, lima, enam lamanya
Awan berirama
Mentari pun bernada
Keretaku berkeping, kau mengabur
Keretaku rongsok, kau tak terlihat
Keretaku hancur, kau semakin sayup
Hei!
Keretaku,,,keretaku,,,
Jika kau betah, ambil kembali kadomu
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar ^_^