Skip to main content

Psikoterapi Islam


Judul : Obat Hati
Menyehatkan Ruhani dengan Ajaran Islami
Pengarang : Khairunnas Rajab
Penerbit : Pustaka Pesantren, kelompok LKiS Yogyakarta
Tebal : xvi + 138 halaman
Cetakan : Pertama, Agustus 2010
Harga : Rp 32.500,-
Resensiator : Adek Risma Dedees, Mahasiswa Sastra Indonesia UNP


Seiring perkembangan zaman, sepuluh tahun terakhir, perkembangan teknologi dan pengetahuan semakin canggih dan pesat. Perkembangan ini menimbulkan permasalahan tersendiri bagi orang-orang. Apakah itu semakin tingginya tuntutan kerja, beribadah kepada Sang Khalik, ataupun fenomena alam yang semakin menakutkan. Tidak sedikit dari perkembangan zaman ini ‘memakan’ korban. Bukan korban secara fisik tetapi secara mentalitas, seperti depresi, stress, kegalauan, psikoneorosis, psikopathologi, kecemasan, kegalauan, dan kerisauan lainnya.
Alumnus Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang ini mengetengahkan sebuah metode pengobatan psikoterapi ala Islam, namanya psikoterapi Islam. Psikoterapi Islam semacam metodologi yang berupaya menggali nilai-nilai dan potensi yang terdapat pada pasien, baik tentang hubungannya dengan Tuhannya, sesama makhluk, dan dengan alam lingkungannya. Psikoterapi ini berorientasi pada penguatan hubungan emosional diri sendiri selaku pribadi, peningkatan ketakwaan pada Tuhannya, mewujudkan solidaritas sosial dalam komunitas, serta memperbaiki dan melestarikan kehidupan bagi lingkungan sekitarnya..
Alquran memberikan bimbingan, pengajaran, dan perawatan melalui kekuatan iman dan takwa terhadap perilaku buruk, membimbing umat manusia untuk berperilaku terpuji. Melalui buku ini penulis menawarkan kepada pembaca mengenai konsep-konsep yang bisa dimanfaatkan dalam ajaran Islam secara komprehensif, seperti konsep tauhid, konsep imam, dan konsep sufisme bagi pengobatan hati para pasien.
Buku ini menjabarkan bagaimana terapi-terapi psikoterapi Isami diterapkan pada pasien dengan beragam metode. Ada metode preventive (pencegahan dan pengawasan), curative (pengobatan dan perawatan), dan reconstructive and rehabilitative (bimbingan dan pembinaan). Metode-metode akan membantu pasien mengurangi ‘penyakit-penyakit hati’ tersebut. Buku yang handy bisa dibaca sewaktu senggang dan santai. Bahasanya yang ringan dan mudah dipahami, cocok bagi pasien yang mengikuti psikoterapi ini.

Comments

Popular posts from this blog

Jakarta Undercover, Seksualitas Membabi Buta Orang-orang Ibu Kota Negara

Judul : Jakarta Undercover 3 Jilid (Sex 'n the city, Karnaval Malam, Forbidden City) Pengarang : Moammar Emka Penerbit : GagasMedia Tebal : 488/394/382 halaman Cetakan : 2005/2003/2006 Harga : Mohon konfirmasi ke penerbit Resensiator : Adek Risma Dedees, penikmat buku Jakarta Undercover, buku yang membuat geger Tanah Air beberapa tahun silam, pantas diacungi empat jempol, jika dua jempol masih kurang. Buku ini menyuguhkan beragam peristiwa dan cerita malam yang kebanyakan membuat kita ternganga tak percaya. Kebiasaan atau budaya orang-orang malam Jakarta yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Ini bukan perihal percaya atau tidak, namun merupakan tamparan fenomena dari kemajuan itu sendiri. Menurut pengakuan penulis dalam bukunya, Moammar Emka (ME), yang seorang jurnalis di beberapa media lokal Ibu Kota, tentu saja cerita ini didapatkan tidak jauh-jauh dari pergulatan kegiatan liputannya sehari-hari. Tidak kurang enam tahun menekuni dunia tulis menulis, ME pun menelurkan ber...

Review Encoding/Decoding by Stuart Hall

Stuart Hall mengkritik model komunikasi linear (transmission approach) –pengirim, pesan, penerima- yang dianggap tidak memiliki konsepsi yang jelas tentang ‘momen-momen berbeda sebagai struktur relasi yang kompleks’ serta terlalu fokus pada level perubahan pesan. Padahal dalam proses pengiriman pesan ada banyak kode –pembahasaan- baik yang diproduksi (encode) maupun proses produksi kode kembali (decode) sebagai suatu proses yang saling berhubungan dan itu rumit. Proses komunikasi pada dasarnya juga berkaitan dengan struktur yang dihasilkan dan dimungkinkan melalui artikulasi momen yang berkaitan namun berbeda satu sama lainnya –produksi, sirkulasi, distribusi/konsumsi, reproduksi (produksi-distribusi-reproduksi). Landasan Hall atas pendekatan ini adalah kerangka produksi komoditas yang ditawarkan Marx dalam Grundrisse dan Capital, terminologi Peirce tentang tanda (semiotic), serta konsep Barthes tentang denotatif dan konotatif yang bermuara pada ideologi (denotative-connotative-id...

Review The Commodity as Spectacle by Guy Debord

Menurut Debord sistem kapitalisme yang mendominasi masyarakat menciptakan kesadaran-kesadaran palsu para penonton atau audiens untuk memenuhi segala bentuk kebutuhan, baik berupa barang (komoditas) ataupun perilaku konsumtif. Kesadaran palsu ini dibangun melalui citra-citra yang abstrak atau bahkan irrasional, yang dianggap rasional oleh penonton, sebagai bentuk pengidentifikasian diri dalam relasi sosial. Relasi sosial ini bergeser jauh dan dimanfaatkan oleh era yang berkuasa sebagai komoditas dalam dunia tontonan. Kaum kapitalis mempunyai kontrol yang kuat atas apapun termasuk mampu mengubah nilai-nilai personal menjadi nilai tukar. Hal ini sejalan dengan otensitas kehidupan sosial manusia, dalam pandangan Debord, telah mengalami degradasi dari menjadi (being) kepada memiliki (having) kemudian mempertontonkan (appearing). Ketiga aspek ini selalu dikendalikan atau disubtitusikan dengan alat tukar yakni uang. Ketika ketiga aspek ini tidak terpenuhi, penonton tidak hanya terjajah (he...