Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2010

Pornografi Ancaman Karakter Bangsa

Maraknya peredaran video seks di dunia maya yang ‘menghimbau’ masyarakat luas untuk melihatnya, semakin mencerminkan watak bangsa yang memprihatinkan. Peredarannya begitu mudah diakses oleh siapa saja, termasuk di sini remaja dan anak-anak. Yang menjadi momok menakutkan adalah, aktor atau pelaku dalam video seks ialah seorang publik figur yang menjadi idola. Kenyataannya, apa yang dilakukan oleh pengidola tidak akan jauh-jauh dari apa pula yang dilakukan idola, yang selalu dibanggakannya. Mudahnya remaja dan anak-anak mengakses internet yang di dalamnya banyak gambar dan video seks, akan menjadi semacam ancaman yang serius. Degradasi moral dan pembentukan karakter yang bobrok pun akan merajalela. Ini lah kecemasan dan ketakutan serius, baik bagi orang tua, keluarga, maupun negara. Antisipasi dan tindakan yang mangarah kepada ketertiban-ketertiban penguasa internet, mulai dilakukan pemerintah, seiring maraknya beredar video seks sepuluh hari belakangan. Beredarnya video seks yang akto

Lupa Sejarah Lupa Nasionalisme

Resensi buku Judul : Membaca Sejarah Nusantara 25 Kolom Sejarah Gus Dur Pengarang : Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Cetakan : I, Januari 2010 Gus Dur juga menulis tentang sejarah. Alasannya, sejarah tak lepas dari kontroversi. Apalagi kisah atau cerita yang sudah lama berlalu, begitu terbuka untuk dikritisi dari berbagai sudut yang memang tak bisa dihindari. Bak dirinya yang selalu menuai kritikan karena sikap, perkataan, komentar, dan perkiraan –yang kadang- tidak wajar bagi kebanyakan kalangan Indonesia. Dengan alasan inilah Gus Dur melahirkan tulisan-tulisan yang memuat kajian sejarah, walau tak begitu panjang hanya dalam bentuk tulisan kolom. Sejarah masa lalu dalam kaca matanya yang jeli, kritis, unik, dan nekat, sehingga seperti biasa, kemungkinan orang akan terkaget-kaget atau setidaknya tergelitik membaca tafsir dan spekulasi yang ia lontarkan tentang sejarah. Sesuatu yang selama ini mungkin sudah umum dipercayai sebagai ‘kebenaran sejarah’, tiba-tiba digoyangnya sedemikia

Creative of Snaker untuk Pelestarian

Kamar kosan dengan ukuran 4 m x 4 m di jalan Angkasa Puri I No 35, Tunggul Hitam, Kecamatan Padang Utara, kota Padang ini, tampak tidak jauh berbeda dengan kamar kosan mahasiswa lainnya. Kamar tersebut dipenuhi dengan perlengkapan sehari-hari. Ada rak sepatu, kasur, kipas angin, dan sebuha notebook. Belum lagi pakaian yang menggantung di pintu kamar, ikut ‘meramaikan’ kamar tersebut. Namun di sudut ruangan, terdapat sebuah kotak dengan ukuran 50 cm x 30 cm. Kotak itu berisi seekor ular berjenis piton, diberi nama Rama. Kamar tersebut selain kosan mahasiswa juga merupakan sekretariat Creative of Snaker Community (komunitas pencinta ular) di Padang. Selain Rama, penghuni kamar ini juga Badril dan Ade. Mereka anggota komunitas tersebut yang juga mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) dan LP3i. Sudah empat bulan mereka menghuni kamar tersebut. Sebelumnya mereka berdomisili di Sawahlunto dan bolak-balik Padang-Sawahlunto. Menurut Badril, Creative of Snaker adalah sebuah lembaga studi

Pusaran Angin, Wisata Nyata Tak Terjamah

Jika anda ingin menikmati panorama alam danau kebanggaan masyarakat Batusangkar dan Solok, Danau Singkarak dari ketinggian, ada baiknya anda mengunjungi tempat ini. Namanya Pusaran Angin. Sesuai namanya, tempat ini adalah tempat perputaran angin dari arah timur ke arah barat. Tepatnya angin yang berhembus dari daerah Solok menuju Padang. Kawasan wisata ini terletak di jorong Payorapuah, kecamatan Batipuah, kabupaten Tanah Datar. Pusaran Angin sendiri terletak di atas ketinggian sekitar… dari permukaan laut. Dari atas ini kita bisa langsung menyaksikan luas dan indahnya Danau Singkarak yang memisahkan dua kabupaten di Sumatra Barat, Batusangkar dan Solok. Ditemani semilir angin dan kabut, anda akan sangat terbuai dan terpana. Seolah-olah anda sedang berada di atas awan. Jika anda sedang beruntung, cuaca cerah dan langit bersih di siang hari, maka anda akan sangat terkagum-kagum dengan panorama alam yang begitu memukau. Namun jika tidak, yang akan anda lihat hanyalah kabut tebal, yang

Balada Berbalas Pantun

Pantun merupakan salah satu produk kebudayaan Melayu. Sebenarnya tidak hanya pantun, masih banyak lagi produk kebudayaan dari Melayu, seperti; Sejarah Melayu yang mengungkapkan silsilah raja-raja Melayu, Gurindam Dua Belas, Serampang Dua Belas dengan gerak gemulai yang meliuk dinamis, dan tidak ketinggalan pantun yang unik, sederhana, dan penuh misteri. Dari sekian banyak produk Melayu, pantun mampu mewakili ikon kebudayaan tersebut. Hal ini dikarenakan berbagai faktor pendukung, pertama, pantun dinilai lebih kaya dan memukau dibanding produk Melayu lainnya, karena memang lahir dan berkembang jauh lebih dulu dari produk kebudayaan Melayu lainnya. Pantun sejak lama telah menjadi objek kajian para peneliti dari mancanegara yakni sekitar tahun 1688 lalu (Maman, 2005). Kedua, dibandingkan dengan jenis kesenian lain yang lahir di alam Melayu, pantun relatif tidak terikat oleh batasa usia, jenis kelamin, dan stratifikasi sosial, dan hubungan darah. Di sana ada pantun anak-anak, ada pula pan