Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2012

Robin & Keluarga Ucapkan Selamat Idul Fitri 1433H Mohon Maaf Lahir dan Batin Dunia Akhirat

LEBARAN kali ini Robin tak berkumpul dengan amak dan para abang serta uni di Bengkulu. Kebetulan tante Robin mengadakan lebaran juga di cikarang Bekasi. Maka Robin putuskan meramaikan lebaran di sana. Bukan tak ingin pulang, ya karena tiket pesawat sangat mahal buat Robin tahun ini. Maklum Robin baru sadar kalau 2012 ini Robin jauh dari amak dan abang serta (edisi Robin sakaw). Di Cikarang Robin ditemani oleh selain tante dan pak etek, ada juga Fadilla Jamsi serta Fani Jamsi. Duo jamsi ini bisa dikatakan nakal, bisa dikatakan cukup cerdas. Nakal, karena mereka belum 17 tahun dan suka berteriak ke abang-abang penjual somay keliling. Dikatakan cerdas, mereka berdua sudah fasih mematikan dan menyalakan televisi, hehehe. Nah, siang malam Robin habiskan waktu merapikan rumah, tentunya sebelum duo jamsi itu bangun dari mimpi hulahop mereka. Jika suda bangun, Robin baru sadar, pantesan etek malas-malasan membereskan rumah. Toh bakal diobrak-abrik duo jamsi lagi. Sendal sepatu yang tadin

Si Robin Galau Menjelang Lebaran

CERITANYA begini bror. Menjelang lebaran, galau akan baju baru memang selalu melanda. Bagaimana tidak, jika seseorang berduit cukup namun tak punya banyak waktu melalang ke mal-mal, ini mampu mengguncangkan dunia persilatan si Robin. Ditambah lagi riuh ramai mereka yang gajian terlebih dahulu dan berteriak sepulang dari lapak penjualan baju. Guncangan makin tak terelakkan. Akhirnya Robin memutuskan menutup mata. Ketika Honda Jazz parkir di depan kosan dan menunggu menenggerkan baju-baju ke bagasinya, Robin gigit jari dan menangis semalam; takkan ada moment memilih baju dan berlagak riang di fitting room, hikz. Lebaran tiba-tiba lebih kejam daripada macetnya jalur Nagreg. Untungnya ada hadiah dari Bali beberapa waktu lalu. Itupun pas-pasan dipakai di tengah keluarga besar. Maklum, model santai dan tak ribet. Sebenarnya ini gambaran watak aseli. Bahwa Robin itu tak ingin ribet dan tak prosangat feminin. Cukup bercelana jins atau belel dengan atasan longgar mudah bergerak seperti or

[Catatan] Ramadhan Oh Ramadhan

CIHUY, H-3 Surah An Naas usai dibaca. Akhirnya, khatam Al-Quran juga Ramadhan kali ini. Sempat tertunda tahun lalu, namun alhamdullah, sembari menahan kantuk sehabis sahur, induk segala kitab ini terampungkan sudah. Maka, nikmat mana lagi yang kau dustakan wahai hamba-hamba dari Sang Raja kehidupan. Sungguh, kebanggaan menjadi pengikut Rasulullah Saw itu tiada duanya. Apa inikah yang dinamakan Lailatul Qodhar? Oh God! Secepat itukah? Jika iya, rasa kemanusiaanku memang agak membaik. Menjaga hati agar tak dongkol terhadap kawan, atasan, saudara, dan Tuhan, adalah pendidikan Ramadhan yang mencengangkan kuterima tahun ini. Bagaimana aku tak mendoakan dengan penuh kekesalan kepada mereka yang lalai dengan kerja padaku. Maka, ini balasan dari Ramadhan: jaga hati agar tak menyumpah serapah. Tapi, jika tidak. Sungguh ya Rabb, tak sedikitpun buruk sangka ini kulahirkan untuk-Mu apalagi untuk orang-orang di sekitarku yang dicintai. Karena, berjumpa dengan Ramadhan saja, adalah kado terind

[Catatan] A Letter to My New Uniform

HIKMAH puasa awal Agustus ini adalah sepucuk surat pengumuman datang dari Unijahda. Isinya, 'So, have you prepared that your new uniform?' Sudahlah, pasti ini akan membuat iri barang satu dua orang. Tapi, kuteruskan juga SMS bahagia ini kepada beliau-beliau yang layak tahu dengan cara diSMS. Sebentar, sebelumnya amak dan abangku di seberang adalah pihak perdana yang berujar alhamdulillah keras-keras di telepon. Maka, berdebar-debarlah aku meskipun SMS itu belum kukirimkan. Send to many, beberapa menit kemudian, vibra henpon terus beraksi. Ada dari Prof. HET, ada dari Prof. HWS, ada dari kandidat doktor bunda YH. Beliau semua dosen sastra dan jurnalistik di kampus dulu. Mereka mendukung dan memotivasi, seperti yang sudah-sudah. Tak kalah seru sekaligus yang menginspirasi kata pembuka catatan ini datang dari Om YKW yang selalu energik dan tak pernah mati gaya. 'Hikmah puasamu luar biasa' kira-kira begitu isi SMSnya. Eh, tak kalah berkeringat, selang tiga hari kemudia