Skip to main content

Robin & Keluarga Ucapkan Selamat Idul Fitri 1433H Mohon Maaf Lahir dan Batin Dunia Akhirat



LEBARAN kali ini Robin tak berkumpul dengan amak dan para abang serta uni di Bengkulu. Kebetulan tante Robin mengadakan lebaran juga di cikarang Bekasi. Maka Robin putuskan meramaikan lebaran di sana. Bukan tak ingin pulang, ya karena tiket pesawat sangat mahal buat Robin tahun ini. Maklum Robin baru sadar kalau 2012 ini Robin jauh dari amak dan abang serta (edisi Robin sakaw).

Di Cikarang Robin ditemani oleh selain tante dan pak etek, ada juga Fadilla Jamsi serta Fani Jamsi. Duo jamsi ini bisa dikatakan nakal, bisa dikatakan cukup cerdas. Nakal, karena mereka belum 17 tahun dan suka berteriak ke abang-abang penjual somay keliling. Dikatakan cerdas, mereka berdua sudah fasih mematikan dan menyalakan televisi, hehehe.

Nah, siang malam Robin habiskan waktu merapikan rumah, tentunya sebelum duo jamsi itu bangun dari mimpi hulahop mereka. Jika suda bangun, Robin baru sadar, pantesan etek malas-malasan membereskan rumah. Toh bakal diobrak-abrik duo jamsi lagi. Sendal sepatu yang tadinya di tempatnya tiba-tiba pindah ke atas kepala. Gayung mandi yang tadinya di kamar mandi eh sudah hijrah saja ke kamar tidur. Dan korek api jika tak
dikawal dengan baik bisa membakar rumah tetangga yang tengah mudik jika di tangan Dila. Maka Robin berubah seperti etek. Tak apa sendal di kepala, asal tak lewat kerongkongan saja :)

Begitulah lebaran Robin 2012 ini. Selain silahturahmi ke rumah sodara pak etek di sana, Robin juga diajak berlebaran keliling Jakarta bersama duo jamsi yang selalu ada alasan untuk berteriak. Mereka tak pernah kehabisan tenaga. Meski minum makan cuma susu, somay, bakso, es, dan gula-gula, cadangan energi tak pernah disangsikan. Berteriak adalah salam selamat datang dan keakraban!

Oiya, lebaran ini Robin sampaikan selamat lebaran semoga banyak dapat THR dan angpao dimana-mana. Yang paling penting tentu meraih kemenangan dalam bentuk apapun. Selamat lebaraaaaaaan!

#foto koleksi pribadi

Comments

Popular posts from this blog

Pusparatri, Perempuan Penolak Surga*

Judul : Pusparatri Gairah Tarian Perempuan Kembang Penulis : Nurul Ibad, Ms Penerbit : Pustaka Sastra dan Omah Ilmu Publishing Tebal : x + 220 halaman Cetakan : Pertama, 2011 Genre : Novel Harga : Rp 40.000,- Resensiator : Adek Risma Dedees, Mahasiswa Sastra Indonesia UNP Untuk kesekian kalinya Nurul Ibas, Ms meluncurkan novel bertajuk senada dengan novel-novel sebelumnya, seperti novel Nareswari Karennina yang tergabung di dalam trilogi Kharisma Cinta Nyai, yakni perjuangan seorang perempuan yang ingin keluar dari lembah kemaksiatan dengan lakon lain, Gus Rukh, sebagai juru selamat. Begitu juga dengan novel Puparatri: Gairah Tarian Perempuan Kembang yang baru diluncurkan pertengahan tahun 2011 ini. Di dalam sambutannya, penulis, Nurul Ibad, Ms menyampaikan kepada pembaca, bahwa novel ini mengangkat tema perjuangan perempuan awam untuk memperoleh kehidupan yang layak dan bermartabat, sekalipun mereka harus menjadi perempuan penghibur, bukan istri pertama, ata

Review Encoding/Decoding by Stuart Hall

Stuart Hall mengkritik model komunikasi linear (transmission approach) –pengirim, pesan, penerima- yang dianggap tidak memiliki konsepsi yang jelas tentang ‘momen-momen berbeda sebagai struktur relasi yang kompleks’ serta terlalu fokus pada level perubahan pesan. Padahal dalam proses pengiriman pesan ada banyak kode –pembahasaan- baik yang diproduksi (encode) maupun proses produksi kode kembali (decode) sebagai suatu proses yang saling berhubungan dan itu rumit. Proses komunikasi pada dasarnya juga berkaitan dengan struktur yang dihasilkan dan dimungkinkan melalui artikulasi momen yang berkaitan namun berbeda satu sama lainnya –produksi, sirkulasi, distribusi/konsumsi, reproduksi (produksi-distribusi-reproduksi). Landasan Hall atas pendekatan ini adalah kerangka produksi komoditas yang ditawarkan Marx dalam Grundrisse dan Capital, terminologi Peirce tentang tanda (semiotic), serta konsep Barthes tentang denotatif dan konotatif yang bermuara pada ideologi (denotative-connotative-id

Bisnis Laundry di Tengah Mahasiswa

Menjamurnya usaha jasa cuci pakaian kiloan atau laundry di sekitar kampus mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit serta mampu menyerap tenaga kerja di daerah sekitar. Usaha ini pun semakin diminati oleh berbagai kalangan. Kebanyakan para pemilik hanya mengandalkan modal usaha pribadi. Arif Sepri Novan, pemilik Mega Wash Laundry , mengungkapkan mahasiswa merupakan pangsa pasar terbesarnya saat ini. Mahasiswa memiliki banyak kegiatan dan tugas kuliah yang menyita waktu serta tenaga. Untuk itu peluang membuka usaha laundry di sekitar kampus baginya sangat menjanjikan. “Pasarnya cukup luas dan jelas,” ungkap Arif, Selasa (22/3) siang lalu. Arif pun merintis usaha laundry sejak September 2010 lalu di kawasan kampus Universitas Negeri Padang (UNP), di Jalan Gajah VII No.15, Air Tawar, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Ia mempekerjakan dua karyawan untuk mencuci, mengeringkan, menyetrika, serta mengepak pakaian-pakaian tersebut. Setiap hari Mega Wash Laundry menerima hingg