Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2011

Korban Human Trafficking di Batam Gara-gara Laptop Tersangkut PSK

"Aku mau balik ke rumah. Ketemu mama dan adik-adikku lagi kak," ujar Melati (bukan nama sebenarnya_red), korban human trafficking kepada Haluan Kepri, Sabtu (30/4) malam kemarin. Sembari menarik-narik celana pendeknya (hotpants), Melati memulai kisah penipuan yang mengakibatkan dirinya sampai di Pulau Batam dan terjerat jaringan Pekerja Seks Komersial (PSK) di salah satu tempat hiburan malam di kawasan Nagoya. Semua cerita pahit ini bermula dari ajakan seorang teman maya di Camfrog, salah satu fitur bermain online yang mengandalkan kamera komputer ataupun laptop (komputer jinjing) sebagai daya tariknya, menjanjikan pekerjaan dan memperoleh laptop dengan harga murah di Batam. Melati bercerita, setiap hari ia selalu bermain Camfrog di warung internet (warnet) serta berinteraksi maya dengan teman-temannya. Salah satu teman mayanya berasal dari Batam, dan mengajaknya datang ke kota ini serta mengiming-imingi pekerjaan dengan gaji lumayan besar. Janji-janji itulah yang menguatkan

Korban Human Trafficking di Batam Gara-gara Laptop Tersangkut PSK

"Aku mau balik ke rumah. Ketemu mama dan adik-adikku lagi kak," ujar Melati (bukan nama sebenarnya_red), korban human trafficking kepada Haluan Kepri, Sabtu (30/4) malam kemarin. Sembari menarik-narik celana pendeknya (hotpants), Melati memulai kisah penipuan yang mengakibatkan dirinya sampai di Pulau Batam dan terjerat jaringan Pekerja Seks Komersial (PSK) di salah satu tempat hiburan malam di kawasan Nagoya. Semua cerita pahit ini bermula dari ajakan seorang teman maya di Camfrog, salah satu fitur bermain online yang mengandalkan kamera komputer ataupun laptop (komputer jinjing) sebagai daya tariknya, menjanjikan pekerjaan dan memperoleh laptop dengan harga murah di Batam. Melati bercerita, setiap hari ia selalu bermain Camfrog di warung internet (warnet) serta berinteraksi maya dengan teman-temannya. Salah satu teman mayanya berasal dari Batam, dan mengajaknya datang ke kota ini serta mengiming-imingi pekerjaan dengan gaji lumayan besar. Janji-janji itulah yang menguatkan

Mengabdi dalam Kepekatan

Pulau Batam merupakan salah satu pulau terbesar dan terpadat di Provinsi Kepulauan Riau. Sejak pulau ini dan beberapa pulau lainnya bergabung dan membentuk provinsi baru, provinsi ini semakin berkembang mengarah ke provinsi atau pulau-pulau industri di Tanah Air. Di balik kesuksesan pembangunan dan perkembangan ekonomi, masyarakat Pulau Batam bisa dikatakan kering dalam berkesenian. Sebagian masyarakat dan insan atau pelaku seni kurang ‘bergairah’ mengembangkan dan melestarikan kebudayaan baik lokal maupun kontemporer. Kemampuan dan perkembangan berkesenian pun semakin menurun. Ketika berjalan-jalan di pulau yang hidup 24 jam ini, tak banyak tempat atau komunitas seni di pulau ini yang dapat kita jumpai. Walaupun demikian, ada satu komunitas seni yang tetap eksis dan berpengaruh di Pulau Batam. Komunitas itu Komunitas Seni Rumahhitam. Komunitas ini telah ada sejak tahun 2000 di Pulau Batam. Beragam kegiatan kesenian yang dilakukan dan dikembangkan oleh Komunitas yang dipimpin oleh Tar

Camp Vietnam dan Wajah Pariwisata Kita

Siapa yang tak kenal Camp Vietnam? Sejak situs bersejarah ini dicanangkan sebagai pariwisata sejarah di provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sejak itu pula ratusan bahkan puluhan ribu orang datang berkunjung. Penasaran dan keingintahuan itu tak hanya muncul dari masyarakat Kepri atau Kota Batam. Tetapi juga dari daerah lain di luar Kepri. Ada yang dari dalam negeri ataupun dari luar negeri. Tak terhitung pula orang-orang keturunan Vietnam datang berkunjung. Mereka menggali sejarah. Mengingat kisah dan pahitnya perjuangan ketika leluhur mencoba mempertahankan kehidupan. Camp Vietnam, satu dari sekian banyak aset kebanggaan Kota Batam atau Kepri yang tidak dimiliki oleh provinsi lain di Nusantara. Tempat ini menyimpan ribuan cerita dan kisah. Kisah kehidupan anak manusia yang memperjuangkan hak dan kehidupan di tengah peperangan yang tak diinginkan. Mereka berjuang. Berjuang demi anak cucu dan masa depan. Sebuah memori yang tak mudah ditepis, sekali pun oleh masyarakat Kota Batam ataupun Kep