Skip to main content

Kepuasan Pembeli Jadi Andalan


BATAM-Seiring meningkatkan perekonomian masyarakat di Kota Batam, kebutuhan sepeda motor pun semakin melonjak tinggi. Sepeda motor tak harus selalu baru, yang bekas pun jadi.Kualitas sepeda motor menjadi poin utama pembeli.

Badoyo, pengusaha sepeda motor di kawasan Pelita, Kota Batam mengatakan minat dan kebutuhan masyarakat untuk menjalankan perekonomian keluarga banyak bergantung pada sepeda motor. Hal inilah yang mendorongnya membuka usaha jual beli sepeda motor.

"Saya jualan sepeda motor bekas sejak tahun 1993 lalu," terangnya kepada Haluan Kepri, Jumat (8/4) siang lalu.

Hampir setiap hari,usaha Badoyo ramai dikunjungi pembeli.Pembeli berasal dari berbagai latar perekonomian, ada pedagang keliling, karyawan, dan lainnya. Pembeli ini pun tak hanya datang dari Kota Batam, tetapi juga dari luar Kota Batam.

Ada yang langsung membeli tunai dan ada pula dengan membayar cicilan atau kredit. Badoyo bekerja sama dengan beberapa perusahaan penyedia sepeda motor dan bersama-sama memberikan layanan kredit kepada pembeli.

"Rata-rata setiap bulan kami menjual 80 unit sepeda motor," terangnya.

Dalam berjualan sepeda motor, Badoyo selalu memberikan pelayanan terbaik bagi pembeli. Ia dan karyawannya memastikan sepeda motor yang dijual dalam kondisi baik dan tak cacat apapun.

"Sepeda motor ini ada yang keluaran tahun 2009, 2010, dan 2011. Namun, kami selalu menjual sepeda motor dalam kondisi baik dan tak kurang apapun," pungkasnya.

Tak jarang Badoyo mengganti oli sepeda motor, memperbaiki sesuatu yang dianggap bermasalah, dan seterusnya.

Hal ini, tambah Badoyo, berkaitan dengan cicilan kredit yang akan dibayarkan pembeli. Jika sepeda motor yang dijualnya bermasalah maka cicilan yang akan dibayar juga akan bermasalah.

"Kalau sepeda motor tak bagus, orang juga malas bayar kreditnya," ucapnya disusul tawa.

Selain itu, setiap sepeda motor yang dijual di Pelita Motor milik Badoyo, selalu disertai garansi selama sebulan serta dilengkapi dengan surat-surat kendaraan.

Comments

Popular posts from this blog

Pusparatri, Perempuan Penolak Surga*

Judul : Pusparatri Gairah Tarian Perempuan Kembang Penulis : Nurul Ibad, Ms Penerbit : Pustaka Sastra dan Omah Ilmu Publishing Tebal : x + 220 halaman Cetakan : Pertama, 2011 Genre : Novel Harga : Rp 40.000,- Resensiator : Adek Risma Dedees, Mahasiswa Sastra Indonesia UNP Untuk kesekian kalinya Nurul Ibas, Ms meluncurkan novel bertajuk senada dengan novel-novel sebelumnya, seperti novel Nareswari Karennina yang tergabung di dalam trilogi Kharisma Cinta Nyai, yakni perjuangan seorang perempuan yang ingin keluar dari lembah kemaksiatan dengan lakon lain, Gus Rukh, sebagai juru selamat. Begitu juga dengan novel Puparatri: Gairah Tarian Perempuan Kembang yang baru diluncurkan pertengahan tahun 2011 ini. Di dalam sambutannya, penulis, Nurul Ibad, Ms menyampaikan kepada pembaca, bahwa novel ini mengangkat tema perjuangan perempuan awam untuk memperoleh kehidupan yang layak dan bermartabat, sekalipun mereka harus menjadi perempuan penghibur, bukan istri pertama, ata

Review Encoding/Decoding by Stuart Hall

Stuart Hall mengkritik model komunikasi linear (transmission approach) –pengirim, pesan, penerima- yang dianggap tidak memiliki konsepsi yang jelas tentang ‘momen-momen berbeda sebagai struktur relasi yang kompleks’ serta terlalu fokus pada level perubahan pesan. Padahal dalam proses pengiriman pesan ada banyak kode –pembahasaan- baik yang diproduksi (encode) maupun proses produksi kode kembali (decode) sebagai suatu proses yang saling berhubungan dan itu rumit. Proses komunikasi pada dasarnya juga berkaitan dengan struktur yang dihasilkan dan dimungkinkan melalui artikulasi momen yang berkaitan namun berbeda satu sama lainnya –produksi, sirkulasi, distribusi/konsumsi, reproduksi (produksi-distribusi-reproduksi). Landasan Hall atas pendekatan ini adalah kerangka produksi komoditas yang ditawarkan Marx dalam Grundrisse dan Capital, terminologi Peirce tentang tanda (semiotic), serta konsep Barthes tentang denotatif dan konotatif yang bermuara pada ideologi (denotative-connotative-id

Bisnis Laundry di Tengah Mahasiswa

Menjamurnya usaha jasa cuci pakaian kiloan atau laundry di sekitar kampus mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit serta mampu menyerap tenaga kerja di daerah sekitar. Usaha ini pun semakin diminati oleh berbagai kalangan. Kebanyakan para pemilik hanya mengandalkan modal usaha pribadi. Arif Sepri Novan, pemilik Mega Wash Laundry , mengungkapkan mahasiswa merupakan pangsa pasar terbesarnya saat ini. Mahasiswa memiliki banyak kegiatan dan tugas kuliah yang menyita waktu serta tenaga. Untuk itu peluang membuka usaha laundry di sekitar kampus baginya sangat menjanjikan. “Pasarnya cukup luas dan jelas,” ungkap Arif, Selasa (22/3) siang lalu. Arif pun merintis usaha laundry sejak September 2010 lalu di kawasan kampus Universitas Negeri Padang (UNP), di Jalan Gajah VII No.15, Air Tawar, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Ia mempekerjakan dua karyawan untuk mencuci, mengeringkan, menyetrika, serta mengepak pakaian-pakaian tersebut. Setiap hari Mega Wash Laundry menerima hingg